Sabtu, 28 Juni 2014

Harus apa?

Sudah mulai memberanikan diri untuk membuka hati. Sudah ada yang bersedia mengisi hati yang kosong ini dan menjaganya dengan sepenuh hati. Entah apa yang merasuki hati hingga membuat hati ini takut dan bimbang. Yang di takutkan hanyalah kehilangan. Selalu berjanji pada diri sendiri apabila memiliki seorang kekasih akan menjaganya dengan sepenuh hati dan tak akan melepaskannya. 

Belajar dari pengalaman,telah kulakukan kesalahan yang membuat ku berdosa karena saat ini membencinya. Tidak suka yang namanya mengecewakan dan dikecewakan. Tidak suka meninggalkan ataupun ditinggalkan. Tidak ingin mengubah cinta jadi benci. Tidak ingin mengubah sahabat menjadi musuh. Tidak ingin melihat adanya perubahan yang penyebabnya adalah aku.

Sadar bahwa di dalam diri ini memiliki sifat egois yang mengakibatkan kepergian. Takut kehilangan lagi. Belum kupahami betul sifat dalam dirinya. Mungkin bisa paham satu sama lain seiring berjalannya waktu. 
Saat proses belajar itu pasti akan menemukan namanya kesalahan,perbedaan pendapat dan kesalahpahaman. Namun apakah dia akan mengerti hal ini? 

Yang ku sadari adalah dia pasti sangat mengerti dan bersikap dewasa. Namun apakah aku bisa? 
Merasa bahwa aku akan mampu dewasa namun nyatanya masih tersimpan sedikit sifat kekanak-kanakan yang sepatutnya dihapuskan dan tidak dimunculkan di depan pasangan yang terkadang membuat darah tinggi.

Sadar akan semua itu maka ku putuskan untuk merenung,menikmati kedekatan ini dan mencoba memahami. Belum ku jawab semua pernyataan yang ia ungkapkan. Apakah ini disebut menggantungkan perasaan? Mungkin jawabannya iya.

Hati mengatakan bahwa kamu sudah memiliki rasa sayang itu. Kicauan burung ,tetes embun pagi,dan rembulan di malam hari pun mengatakan bahwa dengannya tak akan terjadi segala ketakutanmu. Lalu apa yang membuatmu ragu?

Lagi-lagi ketidaksanggupan kehilangan orang yang sangat dicintai. Aku tahu dia berbeda dengan pengisi hati di masa lalu. Sangat berbeda. Mulai dari caranya memperlakukan wanita,memahami dengan dewasa dan penuh cinta,sabar yang tiada batas. Sungguh pembawaan seperti ini sangat ku cari dan berjanji akan sangat kucinta. 

Lelah memberi ketidakpastian padanya dan ingin menjawab semua ini. Namun apa daya,waktu masih memberikan kesempatan untuk ku menikmati kedekatan yang romantis ini sebelum semuanya berubah di status saling memiliki. Semoga perubahan itu tidak akan terjadi. 

Semoga perasaan ini tak akan hilang sampai waktu mengatakan "Ini saatnya kamu saling memiliki"

1 komentar: